Selasa, 05 Februari 2013

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KREDIT PADA PT. BPR LENGAYANG


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.           Latar Belakang Masalah
Pasca gempa bumi di Sumatera Barat tanggal 30 September 2009 yang mengakibatkan banyaknya kerugian baik materil maupun jiwa yang hilang. Dan akibat gempa tersebut banyak masyarakat yang memperbaiki insprastruktur usaha dan rumahnya. Salah satu perbaikan infrastruktur usaha dan rumah dengan cara meminjam dana kepada pihak lain seperti bank. Peminjaman dana dari pihak bank yang lazim disebut sebagai kredit, tidak serta merta langsung dikabulkan oleh bank.
Bank melakukan perencanaan kredit terhadap para pemohon kredit/nasabah agar bank dapat melakukan pengawasan kredit di kemudian hari, sehingga dapat menciptakan kredit lancar. Guna menciptakan kredit lancar, bank harus melakukan hubungan harmonis dengan para debitur yang dilandasi oleh pemikiran dan sikap saling membutuhkan satu dengan yang lain. Nasabah membutuhkan kredit untuk membangun usahanya kembali atau untuk meningkatkan usaha, demikian pula bank membutuhkan nasabah guna mendapatkan bunga dari kredit yang diberikan dan kredit dapat berjalan lancar.
Agar bank mendapat bunga dari kredit yang diberikan, bank tidak dapat lepas tangan terhadap kesulitan yang dihadapi nasabahnya karena ada hubungan saling ketergantungan antara bank dengan nasabahnya. Apabila nasabah mengalami kesulitan dalam usahanya, maka kesulitan tersebut tidak hanya diatasi oleh nasabah. Akan tetapi bank sebagai mitra usaha harus dapat pula ikut membantu nasabah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi nasabahnya.
Untuk memperkecil terjadinya kesulitan yang dihadapi nasabahnya maka permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah kepada bank harus melalui prosedur yang ditetapkan oleh bank. Bank akan melakukan analisa terhadap pemohonan kredit calon nasabahnya seperti perencanaan kredit, analisa kerugian yang akan timbul dan pengendalian kredit.
Menurut Yusiana (2006:25) Perencanaan Kredit adalah proses pemikiran dan penentuan bagaimana pelaksanaan pemberian kredit harus dilakukan dari waktu ke waktu yang akan datang agar tujuan pemberian kredit yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Penyusunan perencanaan kredit suatu bank merupakan suatu kegiatan yang mempertimbangkan dari berbagai aspek pemohonan kredit. Perencanaan kredit merupakan dasar dalam pengelolaan kredit yang efektif sebab rencana tersebut memberikan prioritas dan arah yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk mencapai tujuan pemberian kredit bagi pemohon kredit.
Guna menghindari pemohon kredit dari masalah sehingga bank tidak mengalami kredit macet, bank menggunakan prinsip kehati-hatian yakni pengendalian kredit dengan cara umpan balik (feedback) sebagai dasar untuk mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang dapat menimbulkan masalah ketidaklancaran pembayaran kredit seperti kredit yang tidak dapat ditagih.
Untuk menghindari atau mengurangi resiko kredit yang bermasalah, misalnya tingkat pengembalian kredit yang lemah, maka hal yang paling mendukung untuk dilakukan adalah perencanaan dan pengendalian kredit. Oleh pihak bank sebagai lembaga intermediary harus mempunyai keyakinan terhadap nasabah agar mengembalikan kreditnya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Sebelum memberikan kredit kepada calon nasabah bank terlebih dahulu melihat jenis usaha dan kerugian yang dihadapi nasabahnya. Hal ini dimaksudkan agar kredit yang diberikan dapat tepat sasaran dan berdaya guna sebagaimana mestinya sehingga pengembalian kredit dapat tepat pada waktunya.
Pengembalian kredit tepat waktu merupakan salah satu peranan bank sebagai lembaga keuangan dalam mencegah terjadinya kredit macet karena bank tidak bisa lepas dari masalah kredit. Bahkan kegiatan utama bank sebagai lembaga keuangan adalah memberikan kredit kepada nasabah. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan memberikan kontribusi yang besar dalam penentuan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit, sementara dana yang dihimpun dari simpanan nasabah yang banyak, maka akan menyebabkan bank tersebut rugi bahkan bisa bangkrut. Oleh karena pengelolaan kredit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, mulai dari perencanaan jumlah kredit yang disalurkan, penentuan bunga kredit, prosedur pemberian kredit sampai dengan kredit macet.
Guna mencegah kredit macet, calon nasabah / debitur harus benar-benar memberikan informasi yang jujur. Karena kejujuran merupakan faktor penting dalam pemberian kredit, namun nasabah / debitur yang jujur belum cukup, masih perlu dukungan perangkat lain seperti pengendalian kredit yang baik. Suatu perencanaan yang telah dibuat dengan baik, tidak akan ada hasilnya apabila dalam pelaksanaannya tidak diawasi dan dikendalian. Perencanaan yang disusun merupakan dasar dari pengendalian agar tujuan yang ditetapkan pihak bank dan pihak debitur dapat dicapai secara efektif dan efisien. Untuk itu, perlu analisa dalam pengambilan keputusan pemberian atau menolak permohonan kredit dari calon debitur.
Berdasarkan data diatas maka dilakukan penelitian dengan objek penelitan adalah Kredit pada PT. BPR Berok dan hasilnya ditulis dalam sebuah skripsi dengan judul “Analisis Perencanaan dan Pengendalian Kredit Pada PT. BPR Berok ”

1.2.            Perumusan Masalah
Dalam kegiatan PT. BPR Berok, pemberian kredit banyak menghadapi permasalahan baik yang disebabkan dari nasabah maupun dari bank. Biasanya permasalahan yang terjadi adalah penyimpangan dalam penggunaan kredit yang diberikan. Penyimpangan dalam penggunaan kredit mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemacetan dan penundaan pembayaran dalam pengembalian kredit sehingga berdampak pada kelancaran dana pada suatu bank, apalagi kredit yang diberikan jumlahnya cukup besar. Sehubungan dengan hal tersebut, yang menjadi rumusan masalah :
1.             Bagaimana proses perencanaan dan pengendalian kredit yang diterapkan oleh PT. BPR Berok.
2.             Langkah-langkah apa yang ditempuh oleh PT. BPR Berok dalam proses perencanaan dan pengendalian kredit untuk mengurangi terjadinya kredit macet.

1.3.            Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitan yang dilakukan adalah :
1.             Untuk mengetahui bagaimanakah proses perencanaan dan pengendalian kredit oleh PT. BPR Berok.
2.             Untuk mengetahui langkah-langkah yang ditempuh oleh PT. BPR Berok dalam mengurangi terjadinya kredit macet.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :
1.             Bagi penulis sendiri diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai perencanaan dan pengendalian kredit yang dilakukan oleh bank.
2.             Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada bank dalam melakukan perencanaan dan pengendalian kredit yang lebih baik.
3.             Bagi peneliti lainnya dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk melakukan penelitian dalam hal perencanaan dan pengendalian kredit.

1.4.            Sistematika Penulisan
Penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing dirinci lagi menjadi beberapa sub bagian sebagai berikut :
            Bab satu merupakan suatu bab pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
            Bab dua merupakan landasan teori yang meliputi pengertian bank, pengertian dan fungsi kredit, jenis-jenis kredit yang disalurkan, pengertian perencanaan kredit dan pengertian pengendalian kredit.
            Bab tiga berisikan metode penelitian mengenai jenis penelitian, tempat penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
Bab empat merupakan penjelasan mengenai penerapan analisis perencanaan dan pengendalian kredit pada PT. BPR Berok yang berisi mengenai gambaran umum, struktur organisasi dan ruang lingkup. Pembahasan analisis perencanaan dan pengendalian kredit yang dilaksanakan PT. BPR Berok mencakup jenis kredit disalurkan, perencanaan, pengendalian dan analisa kredit.
            Bab lima merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran sesuai dengan pembahasan.



Bagi yang ingin berminat secara lengkap silahkan hubungi....081947777252 (Wandi)

STRATEGI PENATAAN DISPLAY DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI KONSUMEN PADA TOKO SERBA ADA (TOSERBA) INDRAKO TELUK KUANTAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pada dasarnya kebutuhan dan keinginan manusia sebagai individu maupun golongan selalu meningkat. Kebutuhan manusia beraneka ragam seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dengan adanya kebutuhan yang beraneka ragam itu, maka pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat pun akan meningkat. Di samping itu kebutuhan manusia bertingkat mulai dari kebutuhan yang paling dasar sampai kepada kebutuhan yang paling tinggi atau lebih dikenal dengan needs theory.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi tersebut maka dunia usaha pun berkembang semakin luas, komplek, dan bervariasi. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya barang yang ditawarkan baik untuk konsumen industri maupun konsumen akhir. Akibat perkembangan tersebut maka dapat menyebabkan adanya persaingan yang kompetitif antar perusahaan. Dimana perusahaan dituntut untuk dapat melihat berbagai kesempatan yang ada dan mencari strategi atau cara-cara untuk menarik konsumen atau pelanggan dan mempertahankannya, sehingga perusahaan dapat mengatasi dan dapat bertahan dalam persaingan dengan para competitor, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Toko Serba Ada (Toserba) merupakan salah satu bentuk usaha eceran harus mampu membaca segala peluang dan ancaman yang ada serta di tuntut untuk mampu melaksanakan strategi pemasaran dan perencanaan dengan baik. Agar perusahaan dapat bertambah dan berkembang lebih maju, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan minat beli konsumen yaitu dengan kegiatan promosi.
Toserba sebagai perantara antara produsen dengan konsumen mempunyai peranan yang penting dalam memasarkan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik bagi produsen maupun bagi konsumen. Bagi produsen, Toserba merupakan perantara untuk menyampaikan barang-barang yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen akhir, sedangkan bagi konsumen, Toserba merupakan tempat dimana mereka dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkannya.
Promosi merupakan sarana mengkomunikasikan toko berserta produk yang ditawarkan kepada konsumen. Salah satu bagian dari usaha promosi penjualan yaitu dengan penataan interior dan eksterior display maupun layout toko. Menurut Gerard J. Tellis (1998:234-235) ; “display are in-store arrangements that give greater visibility to a brand relative to competing brands”.  Menurut pendapat ini display merupakan susunan-susunan dalam toko yang memberikan kemungkinan untuk dilihat yang besar bagi merek suatu produk secara relatif untuk bersaing dengan merek-merek lainnya”.
Dengan demikian display merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat beli konsumen serta mendorong keinginan untuk membeli. Agar konsumen merasa betah berbelanja, maka diperlukan strategi penataan display atau tata letak produk yang menarik, sehingga menciptakan daya tarik tata ruangan dan susunan produk pada Toserba, sehingga timbul minat beli konsumen untuk membeli barang tersebut.
Strategi display berkaitan dengan taktik dalam mengatur tampilan dan mengelompokkan barang sesuai dengan jenisnya serta menyesuaikan harga dengan produknya. Hal ini berupaya untuk mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, display berkaitan dengan klasifikasi semua jenis barang yang ditawarkan sesuai dengan bentuk, ukuran, dan merek barang dagangan yang sejenis. Dalam penataan barang perlu diperhatikan pengadaan barang dan kemudahan memperoleh barang yang didalamnya mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat memberitahukan dimana letak barang yang diinginkan konsumen. Dalam penampilan barang yang perlu diperhatikan adalah tentang kebersihan, kerapihan, pencahayaan.
Masalah rutinitas dan suasana yang sama dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan rasa bosan dan jenuh serta tidak menimbulkan rangsangan untuk berbelanja ditempat tersebut. Jadi strategi penataan display multak diperlukan agar konsumen memperoleh kesan bahwa barang yang tersedia selalu baru, baik dan menarik untuk dibeli oleh konsumen. Hal ini akan mempermudah proses selanjutnya dimana konsumen dapat menjadi alat promosi dengan memberikan informasi pada orang-orang disekitarnya. Ini merupakan cara efektif yang dapat dilakukan perusahaan dalam usahanya untuk meningkatkan minat beli konsumen.
Toserba Indrako merupakan salah satu toko enceran yang berada di Teluk Kuantan Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi. Toserba Indrako merupakan Toserba terbesar dibandingkan toserba-toserba lain yang ada di Teluk Kuantan. Toserba Indrako mempunyai layanan sama dengan minimarket, dimana konsumen diperbolehkan untuk melihat dan memilih sendiri barang yang akan dibeli. Pihak pengelola Toserba Indrako tentunya perlunya menerapkan strategi yang tepat untuk menarik pembeli sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan agar Toserba Indrako tidak kalah dalam persaingan bisnis.
Penataan display yang bagus dan menarik pada Toserba Indrako menarik minat konsumen untuk berbelanja berbagai kebutuhan termasuk kebutuhan sehari-hari. Penataan display yang bagus dan menarik tersebut terlihat pada penyusunan barang berdasarkan bentuk, ukuran, dan merek barang yang sejenis, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini;
Tabel 1.1
Display Toserba Indrako

No
Jenis
No Etalase
Ket
1
Snack dan minuman
01, 02, dan 03
Masing-masing etalase berukuran 2,5 M
2
Buah-buahan
04 dan 05
3
Perawatan Tubuh
06, 07, dan 08
4
Pakaian dalam
09, 010, dan 011
5
Peralatan Mandi
012, 013, 014, dan 015
7
Peralatan Listrik
016 dan 017
8
Alat Tulis
018
Sumber : Dokumentasi Toserba Indrako

Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa seperti susunan snack, peralatan mandi, perawatan tubuh, buah-buahan, alat tulis dan lainnya diletakan pada satu tempat sesuai dengan jenisnya yang disebut dengan rak dan etalase. Pengaturan tersebut tidak hanya untuk kerapian tata letak, namun juga untuk memudahkan konsumen untuk memilih barang-barang yang akan dibelinya. Sehingga konsumen merasa lebih puas dilayani untuk berbelanja di Toserba Indrako.
Dampak pengaturan display yang tidak teratur dengan baik dan terkesan acak-acakan, maka hal ini akan berdampak terhadap kuantitas penjualan di Toserba Indrako dan terjadinya loss shearing.. Oleh karena itu pihak pengelola Toserba perlu menerapkan startegi yang tepat. Berkaitan dengan itu penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih dalam untuk melakukan penelitian dengan pembahasan “Strategi Penataan Display dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen pada Toserba Indrako Teluk Kuantan”.
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan pada BAB I maka rumusan masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan penataan display yang bagus dan menarik pada sebuah Toserba. Dalam perumusan masalah penulis menetapkan tiga bentuk perumusan masalah, yaitu;
1.      Bagaimana strategi penataan display yang digunakan oleh Toserba Indrako Teluk Kuantan?
2.      Bagaimana pendapat konsumen tentang penataan display yang dilakukan oleh Toserba Indrako Teluk Kuantan?



C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengetahui strategi penataan display yang digunakan oleh Toserba Indrako Teluk Kuantan.
b.      Untuk mengetahui penilaian konsumen tentang penataan display yang dilaksanakan oleh Toserba Indrako Teluk Kuantan.
2.      Mamfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut :
a.       Bagi perusahaan, sebagai bahan bagi pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan perusahaan di bidang pemasaran di masa yang akan datang, khususnya mengenai strategi penataan display.
b.      Bagi penulis, sebagai tambahan pengetahuan untuk memperluas wawasan mengenai manajemen pemasaran, baik melalui teori-teori maupun prakteknya, khususnya mengenai strategi penataan display dan minat beli konsumen.
c.       Bagi pembaca lainnya, khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di STIE “KBP” Padang dapat menambah pengetahuan mengenai strategi penataan display.
d.      Untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh ujian sarjana ekonomi (strata-1) pada jurusan manajemen STIE “KBP” Padang.
D.    Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab di antaranya ;
BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur. Bab ini menjelaskan dan menguraikan teori tentang Strategi, Display dan Perilaku Konsumen sebagai pendukung untuk lebih memahami dalam penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Bab ini menjelaskan metode penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisa data yang disesuaikan dengan permasalahan yang diteliti.
BAB IV Analisa dan Pembahasan. Bab ini menjelaskan Gambaran Umum Toserba Indrako dan hasil penelitian tentang strategi penataan Display Toserba Indrako yang sesuai dengan batasan masalah yang ditetapkan. Pada bab ini memuat berdasarkan hasil analisa data yang berkaitan dengan strategi display berdasarkan teori yang ada.
BAB V  Penutup. Bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran. 



Bagi yang ingin berminat secara lengkap silahkan hubungi....081947777252 (Wandi)