Senin, 04 Februari 2013

HUBUNGAN KETARAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pengajaran kelas telah mendudukkan guru pada suatu tempat yang sangat penting, karena guru yang memulai dan mengakhiri setiap interaksi belajar mengajar yang diciptakannya. Berbagai peran guru dibutuhkan keterampilan dalam pelaksanaannya.
Mengajar merupakan usaha yang sangat kompleks, pelaksanaan interaksi belajar mengajar yang baik dapat menjadi petunjuk tentang pengetahuan seorang guru dalam mengakumulasi dan mengaplikasikan segala pengetahuan keguruannya. Itulah sebabnya ditekankan bahwa dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar perlu adanya beberapa keterampilan mengajar.
Seorang guru tidak hanya dibebani dengan materi pelajaran melainkan guru juga mempunyai tanggung jawab yang besar antara lain beban yang menuntut kesabaran seorang guru, memikul amanat dan nasehat, serta melindungi siswa. Selain itu, seorang guru harus peka terhadap psikologi siswa dalam berbagai aktivitas, sehingga ia dituntut mampu memberikan pandangan yang arif dan pemberi penanganan terhadap masalah anak didik. Guru tidak semata-mata sebagai pengajar tetapi juga sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peran yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan anak didik.
Selain itu guru sebagai tenaga profesional di bidang kependidikan, guru juga harus memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Yang termasuk bersifat teknis adalah mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar. Dalam mengelola interaksi belajar mengajar guru paling tidak harus memiliki dua modal dasar yakni kemampuan mendesain program dan keterampilan mengajar dalam mengkomunikasikan pelajaran kepada anak didik.[1]
Dalam mengelola interaksi belajar mengajar keterampilan mengajar seorang guru sangat diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi anak didik. Keterampilan mengajar merupakan kemampuan atau kompetensi yang cukup kompleks sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Untuk itu seorang guru seharusnya mampu menerapkan keterampilan mengajar yang dimilikinya.
Adapun keterampilan mengajar yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar adalah keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar kelompok kecil.[2]
Dengan demikian seorang guru yang profesional akan mampu membuat aktivitas belajar siswa lebih baik. Namun sebelum menjadi guru maka haruslah terlebih dahulu menempuh jenjang pendidikan keguruan, agar ia benar-benar mampu menjadi seorang pendidik yang mampu membuat aktivitas belajar siswa lebih efektif. Khususnya guru bidang studi Pendidikan Agama Islam harus terampil dalam mengajar agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti terlihat bahwa keadaan aktivitas belajar siswa di lapangan masih rendah, indikasi rendahnya aktivitas belajar siswa antara lain ketika terjadi proses belajar mengajar siswa kurang merespon pelajaran, kurang bersemangat, merasa bosan, para siswa sering membuat keributan di kelas ketika guru mengajar. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa masih rendah.
Salah satu penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa adalah keterampilan mengajar guru. Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan terdepan harus memiliki keterampilan mengajar yang paling baik. Keterampilan mengajar guru merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Banyak siswa kurang aktif dalam belajar disebabkan guru tidak terampil dalam mengajar, untuk itu guru dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengajar karena tidak sedikit kontribusinya terhadap aktivitas belajar siswa.
Atas dasar penelitian terdahulu tersebut dan dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan fokus penelitian yang berjudul : HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN.

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.         Bagaimana keterampilan guru dalam mengajar di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
2.         Apakah guru mampu menguasai materi pelajaran yang akan diajarkannya di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
3.         Apakah guru mampu menetapkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
4.         Apakah guru menguasai proses pendidikan, keguruan dan pembelajaran siswa di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
5.         Apakah guru dapat membangkitkan aktivitas belajar siswa ketika terjadi proses pembelajaran di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
6.         Apakah setiap guru mengajar sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang tersedia di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
7.         Apakah guru mampu memilih alat peraga sesuai dengan topik pembelajaran di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
8.         Apakah guru melakukan evaluasi setelah pembelajaran berakhir di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
9.         Apakah guru mampu mempergunakan sarana dan prasarana yang tersedia untuk menunjang pembelajaran di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?
10.     Apakah guru mampu menciptakan suasana suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan?

C.      Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah penelitian ini adalah :
1.         Keterampilan mengajar guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan.
2.         Aktivitas belajar siswa dalam bidang Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan.
3.         Signifikansi hubugan antara keterampilan mengajar guru dengan aktivitas belajar siswa dalam bidang Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 2 Padangsidimpuan.

D.      Rumusan Masalah
Sejalan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.         Bagaimana keterampilan mengajar guru pendidikan agama Islam di SMK N 2 Padangsidimpuan?
2.         Bagaimana keadaan aktivitas belajar siswa dalam bidang pendidikan agama Islam di SMK N 2 Padangsidimpuan?
3.         Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan mengajar guru dengan aktivitas belajar siswa dalam bidang PAI di SMK N 2 Padangsidimpuan?

E.       Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.         Untuk mengetahui keterampilan mengajar guru PAI di SMK N 2 Padangsidimpuan.
2.         Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam bidang PAI di SMK N 2 Padangsidimpuan.
3.         Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara keterampilan mengajar guru dengan aktivitas belajar siswa dalam bidang PAI di SMK N 2 Padangsidimpuan.
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:
1.         Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis sebagai calon guru tentang hubungan keterampilan mengajar dengan aktivitas belajar siswa khususnya dalam bidang pendidikan agama Islam.
2.         Sumbangan pemikiran tentang keterampilan mengajar terhadap aktivitas belajar siswa.
3.         Untuk mengetahui keadan aktivitas belajar siswa di SMK N 2 Padangsidimpuan.
4.         Bahan pertimbangan bagi pemerintah, khususnya Kepala Sekolah dalam membuat kebijakan atau menempatkan guru sesuai dengan bidangnya.
5.         Sebagai bahan perbandingan kepada peneliti lain yang memiliki keinginan membahas pokok masalah yang sama.
6.         Melengkapi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) dalam ilmu tarbiyah di STAIN Padangsidimpuan.
F.       Sistematika Pembahasan
Untuk lebih terarahnya penulisan skripsi ini penulis membuat sistematika penulisan dengan membaginya kepada lima bab. Dalam setiap bab dibagi pula kepada sub-sub bab yang dirinci sebagai berikut:
Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika pembahasan.
Bab  kedua, dalam bab ini dibahas kajian teoritis, kerangka pikir dan hipotesis.
Bab ketiga, membahas tentang metodologi penelitian yang mencakup lokasi penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel, sumber data, metode penelitian, instrument pengumpulan data serta teknik analisis data.
Bab keempat analisis data dan hasil penelitian yang mencakup deskripsi data yaitu tentang hubungan keterampilan mengajar guru dengan aktivitas belajar siswa dalam bidang pendidikan agama Islam di SMK N 2 Padangsidimpuan, serta pengujian hipotesis.
Bab kelima merupakan bab penutup dari keseluruhan isi skripsi yang memuat kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah disertai dengan saran-saran kemudian dilengkapi literatur.




[1]Syafruddin Nurdin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta : Quantum Teaching, 2005), hlm. 95
[2]E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 70



Bagi yang ingin berminat secara lengkap silahkan hubungi....081947777252 (Wandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar