Selasa, 05 Februari 2013

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA YPKS PADANGSIDIMPUAN


BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pendidikan, dalam kegiatan ini siswa diharapkan aktif melakukan berbagai aktivitas belajar sebagai upaya mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai hal-hal yang belum diketahui yang dapat diperoleh siswa dari guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran tidak terjadi secara otomatis, tetapi dilakukan bersama-sama antara guru dan siswa sehingga siswa mendapatkan akses pengetahuan secara sempurna dan baik yang pada akhirnya siswa akan meraih prestasi belajar yang optimal.
Kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara terencana dan menyentuh aspek psikis siswa, sehingga tumbuh motivasi bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan meraih hasil belajar yang tinggi, sebab prestasi belajar yang tinggi hanya akan diperoleh bilamana dilakukan aktivitas belajar yang serius dan bersungguh-sungguh.
Selain dukungan yang diberikan guru untuk menggiatkan siswa dalam belajar, juga dibutuhkan dukungan orang tua dan keluarga di rumah tangga untuk memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam belajar. Dengan mengingatkan siswa untuk belajar oleh orangtua disertai pengawasan dan pemenuhan fasilitas. Dengan demikian akan memungkinkan siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan guru dan memperoleh prestasi belajar yang memuaskan.
Adanya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah, serta dukungan yang diberikan orang tua dan keluarga terhadap kegiatan belajar siswa, tidak lain adalah untuk menumbuh kembangkan kreativitas siswa supaya siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, berwawasan dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam menciptakan siswa yang berkualitas, berprestasi, kreatif dan mandiri, menurut maka :
Pemerintah terus berupaya melakukan pembenahan dan perbaikan dalam sistem pendidikan nasional, untuk kepentingan tersebut diperlukan perubahan yang cukup mendasar yang dipandang oleh berbagai pihak sudah tidak  efektif, dan tidak mampu lagi memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perubahan mendasar tersebut berkaitan dengan kurikulum, methode atau sistem pembelajaran, melalui keterampilan yang dengan sendirinya menuntut dan mempersiapkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan lain.1

Proses pendidikan berlangsung dinamis, sesuai dengan kondisi perkembangan pribadi anak dan situasi lingkungan serta lembaga pendidikan dimana siswa sekolah. Melalui pendidikan berdasarkan bidang studi yang diajarkan sebagai pelajaran memiliki dampak yang dapat menciptakan kecakapan bagi siswa.
Disadari bahwa untuk menciptakan manusia yang berprestasi, kreatif serta siswa yang berilmu pengetahuan tidak semudah yang dibayangkan. Karena untuk menciptakan siswa yang demikian perlu adanya keseimbangan keinginan dan keaktifan belajar siswa. Hal ini tidak terlepas tentang motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Motivasi adalah perwujudan dari keinginan, hasrat  terhadap sesuatu kegiatan yang dilihat ataupun yang diikuti oleh individu seseorang. Perwujudan motivasi dapat dilihat dari sikap ataupun aktivitas individu, apakah ia mengikuti atau tidak, bersemangat atau tidak mengikuti proses pendidikan yang diajarkan oleh guru.
Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah tidak terlepas dari motivasi siswa dalam merespon dan mengikuti belajar bidang studi yang diajarkan di sekolah, serta faktor lain baik dari dalam diri siswa maupun factor dari luar diri siswa. Motivasi merupakan salah satu faktor yang lahir dari dalam diri siswa. Seseorang yang memiliki motivasi yang baik dalam belajar akan mewujudkan keaktifan, keuletan dan kesungguhan bila dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki motivasi belajar
Motivasi belajar seorang siswa bermacam-macam, antara lain motivasi yang lahir dari dalam diri sendiri, sebagian lain motivasi muncul karena dorongan keluarga, bahkan ada yang memiliki motivasi karena lingkungan. Dari berbagai motivasi belajar siswa yang muncul tergantung sampai sejauhmana motivasi siswa dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki semangat dan keseriusan dalam mengikuti pelajaran dan sebaliknya siswa yang tidak memiliki motivasi belajar akan melahirkan sikap yang tidak perduli terhadap pelajaran. Oleh karena itu tinggi rendahnya prestasi belajar siswa tidak terlepas sampai sejauhmana siswa menyikapi pelajaran yang diajarkan oleh guru di dalam kelas.
Hasil belajar siswa terutama dalam pendidikan agama Islam tidak terlepas adanya upaya dan peranan guru agama dalam mengelola proses belajar mengajar dari segala hal yang berkaitan dengan materi, metode, penguasaan guru terhadap metode dan materi sekaligus upaya untuk menciptakan gairah belajar siswa sehingga termotivasi untuk berlajar dengan baik dan sungguh-sungguh.
Siswa yang belajar dengan baik dan sungguh-sungguh tidak terlepas dari dorongan dari luar dirinya yaitu guru, orang tua, fasilitas dan sebagainya. Namun motivasi belajar juga muncul dari dalam diri siswa. Oleh karena itu seorang guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa benar-benar berhasil dalam pendidikan.
Sejalan dengan pemikiran di atas, penulis berkeinginan mengadakan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Swasta YPKS Padangsidimpuan dalam usaha mengetahui apakah di sekolah ini ada upaya yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri.
Persoalan-persoalan di atas mendorong penulis untuk menganalisisnya dan mencoba mengadakan penelitian berkenaan dengan :”Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar siswa Madrasah Tsanawiyah YPKS Padangsidimpuan”.

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1.      Bagaimana motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa Madrasah Tsanawiyah YPKS Padangsidimpuan?
2.      Bagaimana hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta YPKS Padangsidimpuan ?
3.      Adakah hubungan motivasi belajar dan hasil belajar Pendidikan siswa Madrasah Tsanawiyah YPKS Padangsidimpuan ?.

C. Batasan Istilah


Agar penelitian ini lebih mudah difahami, maka penulis perlu membuat batasan istilah yang terdapat dalam judul, batasan istilah dimaksud adalah :
1.      Motivasi adalah “dorongan hati untuk melakukan sesuatu”2, motivasi yang dimaksudkan di sini adalah motivasi belajar yaitu hasrat, keinginan, atau dorongan hati dalam mengikuti kegiatan belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
2.      Prestasi adalah “hasil yang dicapai, dilakukan” 3
3.      Belajar adalah “sesuatu kegiatan menuntut ilmu”4 atau memperoleh pengetahuan dari guru yang mengajarkannya.
4.      Agama adalah “berasal dari kata “a” tidak dan gama “kacau” berarti tidak kacau”5 agama yang dimaksudkan di sini adalah ajaran yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad Saw
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi yang dimaksudkan adalah hasrat atau keinginan belajar siswa, sedangkan prestasi belajar adalah adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan sesuatu, yang dalam hal ini dimaksudkan adalah hasil belajar siswa yang diperoleh berdasarkan hasil ujian semester sebagaimana hasil dalam raport..


D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa Madrasah Tsanawiyah YPKS Padangsidimpuan
2.      Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa Madrasah Tsanawiyah YPKS Padangsidimpuan
3.      Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan hasil belajar Pendidikan siswa Madrasah Tsanawiyah YPKS Padangsidimpuan.
Kegunaan penelitian ini adalah :
1.      Sebagai bahan kajian  bagi penulis untuk memberikan suatu tinjauan terhadap pentingnya motivasi belajar dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam.
2.      Untuk mencari perbandingan terhadap hasil belajar pendidikan agama siswa berdasarkan motivasi belajar yang dimiliki siswa
3.      Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di FAI – UMTS Padangsidimpuan.

E. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini lebih terarah dan tersistem, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I         :  Pendahuluan, dalam hal ini penulis menguraikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Istilah, Tujuan dan  Manfaat Penelitian, batasan istilah serta Sistematika penulisan0.
Bab II        :  Kajian Pustaka yang menguraikan tentang : motivasi belajar, Pengertian Hasil  Belajar, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar serta Hipotesis.
Bab III      :  Metodologi Penelitian yang membahas tentang Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Pengolahan dan Analisa Data.
Bab IV      :  Kesimpulan dan Saran yaitu sebagai penutup dari pembahasan skripsi ini.



1 Abdul Aziz Rambe,  Sumbangan Pendidikan Islam Dalam Pembangunan Nasional, Medan :  Toha Putra, 1994, hlm.87
2 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1997, hlm.113.
3 Ibid,  hlm.89
4 Ibid, hlm. 38
5 Ibid,  hlm.24


Bagi yang ingin berminat secara lengkap silahkan hubungi....081947777252 (Wandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar