BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada zaman globalisasi sekarang ini sangat banyak
sekali terjadi perubahan, terutama pada ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang
berkembang dengan pesat, dan semakin lama semakin canggih. Hal ini terjadi misalnya pada
alat-alat yang dipakai manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin modern.
Untuk dapat menguasai dan mengikuti kemajuan-kemajuan teknologi tersebut maka manusia
dituntut menjadi manusia yang berkualitas, baik pengetahuan maupun
keterampilan.
Agar bisa menjadi manusia yang berkualitas, hal itu
dapat dicapai melalui proses pendidikan. Secara umum pendidikan merupakan suatu
bagian yang tidak ada akhirnya dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan yang
diterima seseorang pada masa kecil pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan di
masa yang akan datang, begitu juga dengan pendidikan di lembaga-lembaga formal
lainnya. Kemampuan belajar yang dimiliki di sekolah dasar (SD) merupakan bekal
pokok yang akan dibawa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini senada
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hasbullah (2009:4) bahwa: “pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang”.
Sehubungan dengan pendidikan di SD tersebut, salah
satu materi yang harus dipelajari di level pendidikan dasar itu adalah
matematika, dalam hal ini penguasaan matematika di SD harus mendapat perhatian
yang serius dari guru dan orang tua, karena pemahaman yang salah dari pelajaran
matematika di SD akan menghambat kelancaran memahami pelajaran di tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena konsep matematika
tersusun secara hirarki, teratur, logis dan sistematis, mulai dari yang paling
sederhana sampai kepada konsep yang paling kompleks. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa konsep kelanjutan tidak mungkin dapat dikuasai tanpa mengetahui
konsep sebelumnya.
Namun demikian, kelancaran dalam memahami matematika
sering kali terjadi bagi
kebanyakan siswa, bahwa pembelajaran matematika itu adalah pelajaran
yang membosankan, tidak menarik dan sulit untuk
dipahami. Hal itu tidak lepas dari peran guru yang mengajar matematika kurang
memperhatikan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Karena menurut
penulis untuk menciptakan pembelajaran matematika yang bermakna dan
menyenangkan, perlu memperhatikan dan mengimplementasikan penggunaan strategi
pembelajaran matematika yang baik pula. Salah satunya
yaitu memberikan penguatan dalam
bentuk pujian (reward) terhadap
setiap aktivitas yang dilakukan siswa.
Melihat uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa betapa
pentingnya mata pelajaran matematika untuk dikuasai dengan baik oleh siswa
sebagai generasi penerus bangsa. Karena matematika merupakan sarana berfikir
ilmiah dan diperlukan untuk mengembangkan pola berpikir secara logis dan
sistematis.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru yang
mengajar di kelas 2 SD Negeri 16 Air Tawar Timur Padang pada tanggal 15 Oktober
2010. Diperoleh informasi bahwa rata-rata
skor hasil belajar yang diperoleh oleh siswa dalam beberapa kali pelaksanaan
ulangan harian belum optimal dan belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah tersebut yakni 64. Hal ini berarti
masih ada beberapa orang siswa yang belum mencapai standar KKM. Seperti yang
terlihat pada tebel berikut:
Tabel
1
Rata-rata
Kriteria Ketuntasan Minimal Ulangan Harian 1 dan 2 Semester 1 Siswa Kelas II SD
Negeri 16 Air Tawar Timur Padang Pada Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2010/2011
Kelas
|
Ulangan Harian 1
|
Ulangan Harian 2
|
II
|
61,5
|
59,5
|
KKM
|
64
|
64
|
Sumber:
Guru Kelas II SD Negeri 16 Air Tawar Timur Padang
Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada
mata pelajaran matematika, seperti pada tabel 1 di atas dimungkinkan penyebabnya adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru selama ini
cenderung menggunakan pendekatan yang konvensional. Dalam hal ini setiap
pembelajaran yang dilakukan didominasi dan berorientasi pada guru (teacher oriented). Pada pembelajaran
konvensional ini guru menjelaskan materi pelajaran terlebih dahulu dan
melanjutkan dengan pemberian contoh soal. Setelah selesai memberikan contoh
soal siswa diminta untuk mengerjakan latihan berupa soal-soal latihan. Di akhir
pembelajaran siswa diberikan kesimpulan dan tugas.
Selain hasil
belajar matematika yang rendah, aktivitas belajar siswa juga masih kurang. Hal
demikian dimungkinkan salah satu penyebabnya guru kurang memberikan respon
positif kepada siswa lain yang berusaha mengerjakan tugas dengan baik dan yang
dapat menunjukkan aktivitas belajar positif, sehingga menyebabkan aktivitas dan
hasil belajar yang diperoleh siswa belum memuaskan.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru untuk
mengaktifkan atau meningkatkan aktivitas belajar siswa, salah satunya yaitu dengan memberikan kategori profesi kepada
masing-masing siswa sebagai salah satu simbol dari hasil prestasi belajar yang
diperolehnya. Kategori tersebut ada 3 jenis yaitu kategori petani, kategori
pengusaha dan kategori milyader. Siswa yang dikategorikan petani apabila siswa
tersebut memperoleh nilai ulangan harian di bawah 60, siswa yang dikategorikan
pengusaha apabila memperoleh nilai dalam rentang 60-74, sedangkan siswa yang
dikategorikan milyader apabila siswa tersebut memperoleh nilai dalam rentang 75-100.
Akan tetapi, kondisi yang terjadi pada sebahagian siswa masih belum bisa
menunjukkan aktivitas yang maksimal dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Memperhatikan masalah di atas, di sini penulis
tertarik dan berminat untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika
siswa melalui pemberian penguatan
berupa pujian dan hukuman (reward and
punishment) karena penguatan itu ada yang positif dan negatif. Penguatan
positif tersebut penulis laksanakan dengan memberikan pujian (reward) dalam bentuk pemberian bintang
sebagai simbol aktivitas siswa yang baik, sedangkan penguatan negatif penulis
laksanakan dengan pemberian hukuman (punishment)
dalam bentuk pengurangan bintang yang diperoleh oleh siswa tersebut.
Bertolak dari
permasalahan yang telah diuraikan, maka
penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian tentang “Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pemberian Pujian dan Hukuman (Giving Reward and Punishment) pada Siswa Kelas II SD Negeri 16 Air
Tawar Timur Padang”.
B.
Perumusan
dan Pemecahan Masalah
1.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan pada penelitian
adalah:
a.
Bagaimanakah
aktivitas
belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 16 Air Tawar Timur Padang melalui
pemberian pujian dan hukuman (giving
reward and punishment)?
b.
Bagaimanakah
hasil
belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 16 Air Tawar Timur Padang melalui
pemberian pujian dan hukuman (giving
reward and punishment)?
2.
Pemecahan
Masalah
Untuk mencapai
sasaran yang diinginkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis memberikan alternatif
pemecahan masalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika
siswa kelas II SD Negeri 16 Air Tawar Timur melalui pemberian pujian dan
hukuman kepada setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa. Tindakan tersebut
bisa berupa tindakan yang baik (positif) maupun tindakan yang buruk (negatif).
Pada alternatif pemecahan masalah ini penulis akan mencobakan memberikan pujian
dan hukuman tersebut melalui sistem penambahan dan pengurangan bintang sebagai
simbol aktivitas siswa.
Setiap siswa
akan memperoleh bintang atau penambahan bintang apabila ia bisa menunjukkan
aktivitas dalam dan luar kelas seperti: mengajukan pertanyaan, memberikan
tanggapan, mengerjakan soal di depan kelas dan mengerjakan pekerjaan rumah
(PR), serta mendengarkan/ memperhatikan dan mencatat materi pelajaran yang
dijelaskan oleh guru. Pengurangan bintang atau tidak memperoleh bintang satupun
akan terjadi apabila siswa melakukan keributan, tidak mengerjakan PR atau
kegiatan buruk lainnya yang menyebabkan proses belajar-mengajar terganggu.
Bintang yang diperoleh oleh setiap siswa akan diakumulasikan setiap kali
pertemuan sehingga akan diperoleh beberapa orang siswa yang memiliki atau
memperoleh bintang terbanyak.
C.
Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan
rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan
aktivitas dalam belajar matematika pada siswa kelas II SD Negeri 16 Air Tawar
Timur Padang melalui pemberian pujian
dan hukuman (giving reward and punishment).
2. Meningkatkan
hasil belajar Matematika siswa kelas II
SD Negeri 16 Air Tawar Timur Padang
melalui pemberian pujian dan hukuman (giving
reward and punishment).
D.
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat langsung bagi siswa, guru, sekolah dan penulis
yaitu:
1.
Bagi siswa
Memperoleh
suatu cara belajar matematika yang lebih menyenangkan dan lebih meransang
mereka untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar mengajar seperti:
mengajukan pertanyaan, menjawab soal latihan dan menyanggah jawaban yang
diajukan oleh temannya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa.
2.
Bagi guru
Guru
dapat memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian tindakan kelas nantinya
dan dapat mengembangkan kreativitasnya dalam menciptakan kualitas proses
belajar mengajar yang dilakukan sehingga bisa membangkitkan potensi yang
dimiliki oleh siswa.
3.
Bagi sekolah
Dapat
memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin
dari peningkatan kemampuan potensial guru dalam mengelola pembelajaran dan memperbaiki
proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa.
4.
Bagi penulis
Merupakan
sebuah pengalaman yang dapat penulis terapkan nantinya dalam proses belajar
mengajar setelah penulis menjadi seorang guru. Dan sebagai masukan bagi penulis
untuk menciptakan bentuk inovasi pembelajaran matematika yang lain.
Bagi yang ingin berminat secara lengkap silahkan hubungi....081947777252 (Wandi)
mantrap
BalasHapus