Selasa, 05 Februari 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK PADA KELAS II SDN 16 AIR TAWAR TIMUR PADANG


 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang berlaku sejak tahun 2006 setelah perubahan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 yang berlaku untuk jenjang pendidikan yang dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Muslich (2009:6),
KTSP yang diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2006 sampai sekarang telah menunjukkan perubahan yang berkelanjutan yang mana sebelumnya yaitu KBK yang diberlakukan sejak tahun 2004. Sementara itu, sebagaimana dalam KBK, kadar wawasan dan pemahaman guru dan sekolah terhadap KTSP masih sangat beragam, yang tentu akan berdampak pada keragaman penerapannya di lapangan, terutama dalam KBM-nya.

Panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Muslich (2009:29), “KTSP ada empat komponen, yaitu (1) tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, (2) struktur dan muatan KTSP, (3) kalender pendidikan, dan (4) silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran (RPP)”. Komponen satu, yaitu tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, mengingatkan pada tujuan pendidikan dasar, menurut Muslich (2009:29), pendidikan dasar “meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”.  Lebih lanjut Pemerintah dalam rangka implementasi standar isi yang termuat dalam standar nasional pendidikan pada BSNP selaku badan penyusunan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah maka pembelajaran pada kelas awal SD, yakni kelas satu, dua, dan tiga lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan tematik dengan menggunakan tema pada setiap pertemuan pembelajaran yaitu pembuatan RPP dan pada proses pelaksanaan pembelajaran.
Pada jenjang kelas awal SD, pembelajaran yang diimplementasikan dalam KTSP SD 2006 adalah pembelajaran yang menggunakan ikatan tema antara beberapa mata pelajaran. Pada usia anak kelas awal SD yaitu kelas satu, dua, dan tiga, seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti intelektual, emosional serta spiritual yang tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangannya masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan serta mampu memahami hubungan antarkonsep secara sederhana, seperti pada tema keluarga yang terkait beberapa mata pelajaran yang dapat dikeluarkan oleh siswa berupa cerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi serta penyajian bahan pembelajaran dilakukan oleh dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa anak usia kelas awal SD memiliki tingkat kecerdasan yang tumbuh dan berkembang cukup pesat yang melihat sebuah konsep sederhana yang saling ketergantungan, hal ini sesuai dengan pernyataan Depdiknas (2005:152) bahwa: “Dunia anak adalah dunia nyata”. Untuk itu pembelajaran yang dilakukan di kelas awal harus aktual, dekat dengan dunia anak, dekat dengan lingkungan alamiah yang dialami anak, dan dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Tingkat perkembangan mental anak selalu dimulai dengan tahap berpikir nyata”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan akan lebih berhasil dimulai dari kehidupan aktual anak. Dalam kehidupan anak sehari-hari, mereka tidak pernah melihat adanya hal yang terpisah-pisah satu sama lain. Untuk itu, dalam melaksanakan pembelajaran di kelas awal, pembelajaran akan lebih berhasil kalau dapat menggabungkan kajian beberapa mata pelajaran dalam satu ikatan tema.
Pendekatan pembelajaran dengan satu ikatan tema ini telah diberlakukan oleh BSNP selaku badan penyusun kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah yang mana pelaksanaan pembelajaran kelas awal di SD, yaitu kelas satu, dua, dan tiga untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah. Misalnya IPS 2 jam pelajaran, Bahasa Indonesia 2 jam pelajaran, Matematika 2 jam pelajaran serta dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan secara murni, yaitu hanya menyesuaikan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang berhubungan dengan mata pelajaran, sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (Anum, 2010:1).
Berdasarkan observasi pada pembelajaran IPS kelas awal di SDN 16 Air Tawar Timur Padang pada tanggal 5 November 2010, terlihat bahwa pembelajaran IPS di kelas II tersebut masih menggunakan pendekatan konvensional sudah menggunakan pendekatan tematik tetapi belum optimal.
Begitu juga wawancara dengan guru yang mengajar di kelas II pada tanggal 8 Februari 2011, Ibu Fauziah mengatakan bahwa perencanaan dan proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih menggunakan pendekatan yang konvensional. Hal ini terlihat pada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang masih dengan format mata pelajaran yang terpisah dan pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan menjelaskan pelajaran secara terpisah.
Selain itu, karena jadwal pelajaran IPS hanya satu kali dalam seminggu sehingga kurangnya aktivitas siswa dalam pelajaran IPS di sekolah yaitu terlihat pada aktivitas mengajukan, menjawab, dan menanggapi pertanyaan dan jam pelajaran IPS hanya 3x35 menit dalam seminggu terdapat satu kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari kamis. Akibatnya, pendekatan yang digunakan dirasa siswa semakin bingung dengan mata pelajaran yang kaitkan sehingga secara otomatis aktivitas siswa untuk belajar juga menurun serta hasil pelajaran yang diperoleh oleh siswa belum optimal dan tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus diperoleh oleh masing-masing peserta didik. KKM untuk mata pelajaran IPS yang ditetapkan oleh sekolah  adalah 65. Secara ringkas, gambaran pencapaian KKM pada kelas II ini bisa dilihat seperti tabel di bawah ini:
Tabel 01. Nilai Ujian IPS Semester I Siswa Kelas II SDN 16 Air Tawar Timur Padang Tahun Ajaran 2010/2011
Ujian
Semester
Nilai IPS
Pencapaian KKM
Tertinggi
Terendah
Rata-rata
Nilai ≥ 65
Nilai ≤ 65
I
81
40
62
22 orang
16 orang
Sumber: Guru Kelas II SDN 16 Air Tawar Timur Padang

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan IPS dengan pendekatan konvensional perlu diperbarui dengan pendekatan tematik. Dengan pendekatan tematik  tersebut, pelaksanaan pembelajaran dapat diterapkan dengan optimal serta membantu siswa untuk mempermudah mengingat kembali pembelajaran yang telah diberikan oleh guru dan dapat menggali semua informasi yang berkaitan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari.
Memperhatikan masalah di atas, peneliti berminat untuk melakukan peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS melalui pendekatan yang dianggap dapat membuat aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat yaitu dengan pendekatan tematik. Menurut Hilda (dalam Anum, 2010:2), “Pendekatan tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa”. Hal ini senada dengan BSNP (dalam Anum, 2010:3), “Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa”. Berdasarkan hal di atas, peneliti merasa berminat untuk menerapkan pendekatan pembelajaran tematik dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul: Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS melalui Pendekatan Tematik pada Kelas II SDN 16 Air Tawar Timur Padang.
B.     Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan serta kemampuan yang terbatas, maka penelitian ini dibatasi pada: peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui pendekatan tematik pada kelas II SDN 16 Air Tawar Timur Padang yang tampak pada kegiatan lisan yaitu mengajukan, menjawab, dan menanggapi pertanyaan.
C.    Perumusan dan Pemecahan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka  rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui pendekatan tematik pada kelas II SDN 16 Air Tawar Timur Padang?
Untuk mencapai sasaran yang diinginkan pada rumusan masalah di atas, maka peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah untuk peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui pendekatan tematik pada kelas II SDN 16 Air Tawar Timur Padang kepada setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa.
Pada alternatif pemecahan masalah ini peneliti akan menerapkan dan melaksanakan pendekatan yang telah berlaku dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yaitu pendekatan tematik dalam penelitian ini, selain itu peneliti melihat aktivitas dalam kegiatan lisan seperti: mengajukan, menjawab, dan menanggapi pertanyaan. Pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan tidak akan berhasil jika tidak ada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan juga bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa berbentuk ulangan harian siswa.
Bentuk peningkatan itu dapat dilihat dalam perencanaan yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berbentuk tematik berupa penentuan tema yang disesuaikan, kompetensi dasar yang dipilih, dan mata pelajaran yang akan dikaitkan. Selanjutnya pada proses pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran berisi evaluasi dan untuk memperkuat data kejelasan peningkatan tersebut maka diadakan tes hasil belajar yang disini peneliti gunakan adalah ulangan harian (UH).
Alternatif pemecahan masalah yang di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik yang digunakan sangat berorientasi pada perencanaan, pelaksanaan, aktivitas, dan hasil belajar serta dari beberapa tahap itulah dapat dikatakan terjadi sebuah peningkatan yang akan dilakukan.

D.    Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan: untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui pendekatan tematik pada kelas II SDN 16 Air Tawar Timur Padang.
E.     Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian sebelumnya maka, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai:
1.     Bagi siswa, dapat mempermudah penguasaan materi pada pembelajaran IPS di SD dan meningkatkan pembelajaran IPS dengan pendekatan tematik.
2.     Bagi guru SD, agar dapat terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam setiap pembelajaran IPS serta dapat memotivasi siswa untuk belajar.
3.     Bagi sekolah, sebagai bahan bacaan atau rujukan bagi guru maupun kepala sekolah akan pentingnya pendekatan pembelajaran dan pengetahuan prasyarat dalam pembelajaran IPS.
4.     Bagi peneliti, sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) dan pengalaman, bekal, wawasan, atau pengetahuan bagi peneliti dalam mengajar IPS pada masa yang akan datang.



Bagi yang ingin berminat secara lengkap silahkan hubungi....081947777252 (Wandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar