BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melakukan suatu
perubahan perlu dilakukan perencanaan yang matang, begitu pula perubahan yang
diinginkan sebagai hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika bukan
sesuatu yang sepenuhnya tergantung pada guru melainkan harus keluar dari diri
siswa itu sendiri, namun guru perlu memahami dan menyesuaikan perkembangan
struktur kognitif yang dilalui siswa sebelum menyusun suatu kegiatan
pembelajaran, termasuk mata pelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan di Sekolah Dasar, karena matematika
tidak dapat dipisahkan dengan mata pelajaran yang lain. Selain itu
matematika dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari dan sebagai dasar dari pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan
Seni (IPTEKS). Untuk itu siswa Sekolah Dasar dituntut untuk memahami konsep
matematika secara baik.
Memahami dengan baik konsep matematika yang memiliki
objek kajian dari yang konkret kepada yang abstrak, siswa membutuhkan media
(alat manipulatif). Alat manipulatif adalah alat yang dapat dimanipulasi siswa
atau alat yang dapat diutak-atik seperti diraba, dipegang, dipindahkan,
dipasang, dan dicopot oleh siswa.
Penggunaan alat manipulatif atau disebut juga media
diharapkan akan melibatkan siswa dalam pembentukan ide-ide secara internal, dan
pengalaman dasar untuk berfikir abstrak, sebagaimana yang dikatakan oleh Briggs
(dalam Nuryani R, 2005:115) bahwa :
“media adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyampaikan isi
pembelajaran, seperti buku, tape
recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,
computer, OHP, dan sebagainya termasuk suara guru dan prilaku non verbal”.
Pembelajaran matematika perlu dilaksanakan dan diusahakan
sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, yaitu mengkonkretkan objek
matematika dari yang abstrak menjadi mudah dipahami oleh siswa. Sesuai dengan
pendapat Gerlach daan Ely (dalam Azhar, 2008:3)
bahwa : “media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap”.
Berdasarkan kutipan di atas, perkembangan ranah kognitif
yang dilalui oleh siswa Sekolah Dasar berada pada periode operasi konkret,
siswa dapat berpikir secara logis jika hal-hal yang dihadapinya bersifat
konkret atau nyata dan siswa membutuhkan benda-benda konkret untuk memahami
konsep matematika yang bersifat abstrak tersebut.
Hal-hal yang penulis temukan waktu melakukan observasi
pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011 serta wawancara dengan guru pada hari senin tanggal 30 Mei 2011 dalam proses pembelajaran di SDN 15 Koto
Merapak Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan di antaranya
adalah: 1) siswa sulit memahami konsep-konsep, 2) siswa mengantuk dalam
belajar, 3) siswa tidak dapat melakukan operasi pengurangan dengan benar, 4)
mudah lupa, 5) bila mengerjakan sendiri penyelesaian soal tidak tepat waktu.
Hal ini disebabkan oleh: 1) dalam penyampaian konsep matematika termasuk
pengurangan bilangan cacah guru tidak menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi, disebabkan alat peraga yang terbatas, walaupun ada media yang
sesuai dengan materi pembelajaran, guru kurang memahami cara menggunakannya, 2)
guru kurang menguasai metode dan alat evaluasi, 3) guru terbiasa menyampaikan
materinya hanya dengan satu metode, misalnya metode ceramah saja, 4) guru
sering beranggapan anak sudah mengerti sehingga cepat pindah kepada materi
lain, 5) guru sering memberi PR, sedangkan materi belum dikuasai anak, dan 6)
guru memeriksa PR dan memberi nilai tanpa memberi pembetulan dengan cara
membuat penyelesaian pengerjaan.
Untuk itu peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian dengan penggunaan alat
manipulatif berupa Blok Dienes yang merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam pengurangan bilangan cacah di kelas II SD.
Hal ini didukung oleh penelitian Baugh (dalam Azhar, 2008:10) bahwa” kurang
lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya
sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya”,
sedangkan Dale (dalam Azhar, 2008:10) bahwa ” pemerolehan hasil belajar melalui
indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui
indera lainnya sekitar 12%”.
Berdasarkan uraian di atas, Blok Dienes adalah salah satu
contoh media pembelajaran yang menggunakan indera pandang dan dapat diraba
serta diutak-atik. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul’’ Peningkatan Pemahaman
Operasi Pengurangan Bilangan Cacah Melalui Blok Dienes Pada Siswa Kelas
II SDN 15 Koto Merapak Kecamatan Linggo
Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan .
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah
dipaparkan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
a. Bagaimanakah aktivitas belajar Matematika siswa kelas
II SDN 15 Koto Merapak Kecamatan Linggo Baganti Kabupaten Pesisir Selatan
melalui media Blok Dienes?
b. Bagaimanakah hasil belajar Matematika siswa
kelas II SDN 15 Koto Merapak
Kecamatan Linggo Baganti Kabupaten Pesisir Selatan melalui media Blok Dienes?
2.Pemecahan
Masalah
Untuk mencapai sasaran yang
diinginkan pada rumusan masalah di atas, maka penulis memberikan alternatif
pemecahan masalah untuk meningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran Matematika Kelas
II SDN 15 Koto Merapak Kecamatan Linggo
Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan melalui media Blok Dienes.Tindakan
tersebut memberikan pembelajaran dalam operasi pengurangan bilangan cacah
dengan menyusun blok – blok kayu.
C.Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan
penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan
aktivitas dalam belajar Matematika pada siswa kelas II SDN 15 Koto Merapak
Kecamatan Linggo Baganti Kabupaten Pesisir Selatan melalui Media Blok Dienes.
2.
Meningkatan
hasil belajar Matematika pada siswa
kelas II SDN 15 Koto Merapak Kecamatan Linggo Baganti Kabupaten Pesisir Selatan
melalui Media Blok Dienes.
D.Manfaat
Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
antara lain :
1.
Bagi
Siswa
Menambah pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan media Blok Dienes
pada pembelajaran operasi pengurangan bilangan cacah.
2.
Bagi
Guru
Sebagai pedoman atau acuan bagi guru dengan maksud dapat
meningkatkan profesional guru dalam penggunaan alat peraga ( Blok Dienes ).
3.
Bagi sekolah
Dapat
memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin
dari peningkatan kemampuan potensial guru dalam mengelola pembelajaran dan
memperbaiki proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa.
4.
Bagi
peneliti
Hasil penelitian ini bermanfaat
sebagai sumber informasi (referensi) yang dapat digunakan untuk pengembangan
ilmu dan penelitian lanjutan tentang soal pengurangan bilangan cacah di kelas
II Sekolah Dasar kelas.
Bagi yang ingin berminat secara lengkap silahkan hubungi....081947777252 (Wandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar